Ajang bulutangkis tahunan bergengsi yang diselenggarakan di Indonesia ini tepatnya di Istora Gelora Bung Karno Senayan yang telah berlangsung kurang dari seminggu (21-26 Juni) udah buat gw excited banget. Gw udah gak sabar nunggu DIO (Djarum Indonesia Open) ini pas setelah tournament Sudirman Cup di Cina selesai, gw udah ngebayangin tournament yang menyediakan hadiah terbesar dari super series yang lain ini bakalan berlangsung meriah dan seru.
Pada babak kualifikasi banyak pemain Indonesia yang tumbang seperti Simon Santoso dan Soni Dwi Kuncoro, tapi banyak juga pemain Indonesia yang melaju ke round 2 seperti Taufik Hidayat, Greys/Jauhari, Kido/Hendra, Ahmad/Lyliana, Firdasari, dll. Di babak round 2 banyak kejutan dengan tumbangnya para pemain-pemain unggulan seperti Lee Yong Dae/Jae Sung yang dikalahkan rising star pasangan muda Indonesia Angga/Ryan dan si pangeran bulutangkis Lin Dan yang dikalahkan tunggal Jepang. Firdasari yang lebih awal lolos, Ahmad/Lyliana yang melaju mulus mengalahkan pasangan Jepang, Taufik juga melaju mulus mengalahkan Bao Chun Lai, Kido/Hendra juga demikian, Vita/Nadya dan Bona/Ahsan juga, Greys/Jauhari yang bekerja keras lolos ke Quarter Final mengalahkan pasangan India.
Hasilnya 9 wakil Indonesia di semua sektor dapat melaju ke babak Quarter Final, Quarter Final berlangsung pada hari Jumat 24 Juni, gw udah ngerancang waktu buat cepet-cepet nonton Indonesia Open, gw tidur pagi, bangun pas banget sebelum sholat jumat, pulang sholat jumat langsung mantengin Indonesia Open lagi, hahahahaha.
Di babak ini gw agak sedih karena wakil-wakil Indonesia banyak yang kalah, seperti Taufik Hidayat yang kalah dari om Peter Gade, Greys/Jauhari kalah dari pasangan Denmark, Firdasari kalah dari tunggal Cina, alhasil hanya 4 wakil Indonesia di babak semifinal yaitu 2 di sektor tunggal putra yaitu Kido/Hendra dan Bona/Ahsan, 1 dari ganda putri yaitu Vita/Nadya, dan 1 dari ganda campuran yaitu Ahmad/Lyliana.
Besoknya, hari sabtu 25 Juni babak semifinal digelar, penonton di Istora semakin ramai dan meriah, mereka semua termasuk gw berharap 4 wakil Indonesia di semifinal ini dapat lolos ke babak Final tapi hasilnya hanya 2 wakil Indonesia di final yaitu Tantowi Ahmad/Lyliana Natsir dan Vita Marissa/Nadya Melati yang masing-masing mengalahkan pasangan dari Denmark dan Jepang sementara Markis Kido/Hendra Setiawan dan Bona/Ahsan sama-sama dikalahkan ganda putra Cina dan terjadilah all Cina Final di sektor ganda putra.
Pada Final Minggu 26 Juni, 2 wakil Indonesia bermain pada pertandingan keempat dan kelima, pertandingan pertama yaitu gandra putra yang dimenangkan oleh Cai Yun/Fu HaiFeng (China), pertandingan kedua tunggal putri yang dimenangkan Wang YiHan (China) mengalahkan dan mematahkan hattricknya Saina Nehwal (India), pertandinagn ketiga tunggal putra yang dimenangkan Lee Chong Wei (Malay) mengalahkan om Peter Gade (Denmark) gw kagum bgt sama pertandingan ini khususnya sama Lee Chong Wei, maennya gokil banget bro, mungkin saat ini dia dewa bulutangkis dunia, jelas dia sekarang peringkat 1 dunia.
Pertandingan keempat yang gw tunggu-tunggu ganda putri Vita Marissa/Nadya Melati melawan ganda putri Cina (peringkat 1 dunia), dan pertandingannya pun berlangsung seperti tidak seimbang, Vita/Nadya banyak melakukan kesalahan-kesalahan, kalah skill dan mental, dan akhirnya mereka kalah straight game langsung dengan perolehan poin yang cukup jauh.
Pertandingan terakhir, pertandingan puncak dan benar-benar puncak ada di ganda campuran Tantowi Ahmad/Lyliana Natsir (peringkat 3 dunia) melawan ganda campuran Cina (lagi) peringkat 1 dunia, gw sangat optimis sama pasangan ini karena dari babak-babak awal mereka bermain sangat luar biasa terbukti dengan kemenangan mereka di babak-babak awal dengan straight game langsung, hasilnya terbukti di set pertama dengan melesat jauh 11-9 dan akhirnya memenangkan set pertama dengan 22-20, tapi permainan mereka berbeda di set kedua, mereka tertekan oleh pasangan Cina ini hasilnya terpaksa set kedua diraih pasangan Cina dan terpaksa bermain rubber game, di set ketiga ini permainan mereka sangat jauh menurun dibandingkan dengan set pertama, dan hasilnya pun mereka harus menyerah kalah dari pasangan no 1 dunia ini.
Yaa itulah hasilnya dari Indonesia Open ini, lagi-lagi kita puasa gelar setelah tahun 2008 di ajang dimana kita selaku tuan rumahnya ini, tapi tournament ini semakin membakar rasa NASIONALISME gw sebagai bangsa INDONESIA, mungkin beberapa temen gw nggak tertarik dengan tournament ini atau mengira gw lebay dll. Tapi beda dengan gw, lihat saja di acc twitter gw @DaniWaldanI (23-26 Juni) kalau sudah jam setengah 2 siang sampai jam setengah 6 sore bahkan sampai malam updatean twitter gw tentang Indonesia Open dengan hastags #IndonesiaOpen, semua mentions gw RTan dari temen-temen tentang DIO ini, bahkan ada yang bilang ke gw "Dan, kok lu update banget sii", twittan gw tentang hasil-hasil pertandingan, gw udah kaya Live Twitt sebagai admin, hehehe. twittan gw yang selalu ngasih support ke pemain-pemain bulutangkis INDONESIA, walaupun kalah gw tetap support mereka, mentions ke acc twitter mereka seperti "we still proud of u @taufikhidayat_1 @GreysPolii @firdasari86 @Bona_septano dll, terimakasih atas perjuangan kalian selama kurang dari seminggu ini! tetap bersemangat dan berjuang mengharumkan nama bangsa!" disini gw nemu acc yang selalu update tentang bulutangkis Indonesia yaitu @infobulutangkis, gw dapet info-info baru tentang bulutangkis dari acc ini dan gw sekarang menjadi 1 dari 2000an followersnya :)
Tapi disini gw ngerasa salut banget dengan supporter bulutangkis Indonesia di Istora, mereka selalu berteriak INDONESIA INDONESIA, mereka selalu bersorak mendukung atlet Indonesia yang bertanding, walaupun sedang tertinggal ataupun kalah mereka terus support, gw terus terusan merinding melihat dan mendengar support yang mereka berikan, KEREEN! someday gw harus bergabung dan merasakan atmosfer yang luar biasa itu, walaupun gw menonton di TV tapi kehebohan dan support gw mungkin gak kalah sama mereka di Istora, gw selalu berteriak, menyanyikan yel-yel, meneriakkan INDONESIA INDONESIA, tapi entah kenapa gw ngerasa ini anti klimaks buat gw yang udah excited banget dan hasilnya nihil, mungkin PBSI dan para pemain harus berbenah untuk hasil yang lebih sempurna, anyway THANK'S TO #INDONESIAOPEN
Mungkin disini ada pertanyaan kenapa gw selalu heboh atau excited dengan pertandingan-pertandingan Indonesia? jawaban gw kembali lagi ke bio gw, Yupz cause I ♥ INDONESIA :)
Gw ngerasa olahraga terpopuler di Indonesia setelah sepakbola adalah bulutangkis, tapi semua olahraga yang menyangkut nama Indonesia pasti gw dukung :)