Rabu, 01 Juni 2011

CLASS OF PRODUCTION ARMY

Kita rasakan hangat indahnya sang mentari membangunkan kami dari tidur yang lelap ini, sinarmu yang terang mulai memasuki mata dan mengusir kami dari alam mimpi dan kini kami bergegas tuk segera siapkan diri kami tuk memulai menjalani hari ini, tak sabar kami temui seluruh sahabat yang tersenyum menyambutnya datangnya pagi ini. Dan kami katakan selamaaat pagii ! Hampir setiap pagi kami bergegas dari seluruh penjuru negeri untuk berkumpul di camp kami SMKG Desa Putera yg letaknya berada di pinggir danau yang terkenal yaitu “Danau Babakan”.

Banyak alat-alat yang kami gunakan untuk sampai di camp kami tercinta, seperti odong-odong, bangke kapal, kuda besi, ular baja, busway DP, bahkan betis kami sendiri. Kami harus memacu kendaraan dan berlari agar kami tidak telat sampai di camp yang bisa menghukum kami dengan cara membantu meringankan pekerjaan babe. Setiap pagi sebelum pelatihan kami selalu di bariskan oleh para kolonel untuk diadakan briefing.

Pada tahun pertama, awalnya kami 36 prajurit digembleng oleh senior kami dalam waktu 1 minggu untuk menguatkan mental dan fisik kami serta untuk menyesuaikan diri dengan suasana camp, setelah lulus penggemblengan kami dipimpin oleh Kolonel Jusup Adji Nugroho yang ahli dalam bidang sejarah dan kewarganegaraan serta kami dibimbing oleh kapten Deska beserta jajarannya dalam pelatihan, di tahun pertama ini kami memulai proses adaptasi dengan camp, lingkungan, dan teman-teman.

Pada tahun ini, kami harus kehilangan 1 prajurit yaitu Kevin yang melalaikan makna disiplin. Dan pada tahun ini juga kami harus dihadapkan dengan system DO (Drop Out) yang bisa memulangkan kami kembali ke kampung halaman kami masing-masing, setelah 1 tahun berlalu akhirnya datang juga pengumuman siapa prajurit yang harus di DO oleh para kolonel camp, dan akhirnya kami semua lulus DO dan berhak melakukan pelatihan ke tingkat selanjutnya.

Dalam tahun kedua, kami masih dipimpin oleh kolonel yang sama dan harus mengungsi ke barak yang sedikit gersang dan sumpek yang berada di depan camp dan pangkat kapten berganti kepada kapten Iko beserta jajarannya, pada bulan Januari kami harus mengikuti program tahunan yaitu Kunjungan Industri dan Sosial Budaya di Bekasi & Jogjakarta selama 5 hari, pada tahun ini banyak kasus-kasus yang kami lakukan seperti 3D kegap oleh kolonel Hendrawan membakar lintingan tembakau, para prajurit kegap mencontek saat evaluasi pelatihan, dan kenakalan-kenakalan lainnya. Dalam tahun ini juga para prajurit mulai menjajakan rasa cintanya ke ladies Army tetangga, ladies Army Junior, dan ladies Army senior.

Ditahun kedua ini kami mempunyai beberapa prestasi dalam bidang olahraga yang diselenggarakan oleh kolonel beserta para anak buahnya yang biasa dinamakan OSIS Cup, kami juara 1 tenis meja, juara 2 sepak bola dan futsal. CPA memang dikenal oleh angkatan dengan Class of athlete, karena kami memiliki para ahli dalam bidang olahraga seperti sepak bola, futsal, basket, voli, tenis meja, dll.

Sampai pada pengumuman untuk naik ketingkat pelatihan selanjutnya, kami semua dinyatakan lolos ke tingkat terakhir pada proses pelatihan di camp Desa Putera. Pada tahun ketiga ini kami langsung ditugaskan untuk mencari tempat pelatihan kerja lapangan dan kami segera menyebar ke pelosok-pelosok negeri di Nusantara, ada yang menyebar ke wilayah  Barat pulau Jawa, hanya di Ibu Kota, bahkan sampai yang paling jauh ke wiayah Timur pulau Jawa. Banyak sarana kami untuk menuju tempat pelatihan kerja lapangan seperti menggunakan kendaraan sendiri, ular besi, bahkan sampai harus menyewa barak-barak yang letaknya di dekat tempat pelatihan kerja lapangan itu.

Setelah 4 bulan kami melakukan pelatihan, kami harus segera kembali ke camp untuk melakukan pelatihan di tahun terakhir. Banyak ilmu, wawasan, serta pengalaman yang kami dapatkan dari proses pelatihan kerja lapangan tersebut dan kami harus mempertanggung jawabkan hasilnya dalam bentuk laporan. Pada tahun ketiga ini kami sudah tidak dipimpin oleh kolonel Jusup Adji Nugroho karena tugasnya harus segera diserahkan kepada kolonel Mr.Danar yang ahli dalam bidang bahasa Inggris dan pangkat kapten juga berganti kepada kapten Peppy. Dalam pelatihan tahun terakhir ini kami harus melakukan pelatihan serius pada tahun terakhir ini karena kami harus segera meninggalkan camp untuk satu tujuan yaitu LULUS.

Berikut ini adalah prajurit-prajurit CPA: BEDOEL “musisi berwajah manis”, ADIT “si begenk anak kolonel master offset”, AGIL “CR7 kw tak terhingga”, PEPPY “anak setu berbadan gempal”, MBHULL “anak futsal Dinho wanna be”, NARTO “Si ganteng berlumuran oli”, BAPAU “Bos Gayus yg pemalas”, VINO “si slamdunk korban penculikan”, ALIF ”si kalem yang rapi”, ANDIKA “anak HC yg pendiam”, IPUL “kambing hitam adiknya Eras”, ASHARI “siluman buaya yg selalu tersenyum”, BAGUS “autis yang salting”, BEPE “pria bersahaja yg ngotot”, BINTANK “master MTK digital binding”, AJI “autis berahang besar”, DANI “si caplang idola wanita”, DENY “anak musik berperawakan Cina”, DESKA “si homo berbadan kekar”, DESTI “ si lebar yang malas”, IMAM “si gokil pembuat onar”, ERAS ”abangnya Ipul yg selalu teraniaya”, ERIK “anak Batak tendangan maut”, FADLI “anak betawi ceplas ceplos”, FANI “anak acara yg selalu heboh”,  Q-MUNK “aki-aki berjiwa muda”, IKO “kapten of master fisika dan IPA”, GREG “anak multis talentess”, IJAL “anak kecil asli betawi”, HENDRA “Gatot kaca yang mandiri”, HENDRO “si gemulai yg narsis”, AKO “anak Timur yg doyan reggae”, IVAN “juragan minyak dari Arab”, SAPROL “si toa sleeping beauty man”, BUDI “si cogan dari Korea.

Banyak kenangan-kenangan dari Desa Putera yg hampir  setiap hari merekam aktifitas kami yang tak akan kami lupakan di camp ini baik suka duka, senang, sedih, canda tawa, senda gurau, cengan, keseriusan, perselisihan, persahabatan, dll. Semuanya telah terekam dalam memory kebersamaan dan perjuangan, terbang bersama debu yang tertiup angin dan melekat di sanubari. Kelas akan kami tinggalkan tak berpenghuni, bangku yang tergantung di atas meja, papan tulis yang dibiarkan melipat, dan putih abu-abu yang akan menjadi saksi kami kelak. Betapa indahnya masa-masa SMK, itu semua akan menjadikan sebuah kerinduan dimasa yang akan datang, dan pastinya kami akan memutar kembali rekaman tersebut dimasa yang akan datang dan akan kami ceritakan kepada anak cucu kami karena kami merasa bangga pernah menjadi bagian dalam sejarah Desa Putera dan pernah hidup didalamnya.

Terima kasih CPA, Terima kasih guru-guruku, Terima kasih teman-teman, dan Terima kasih DESA PUTERA, engkau telah memberikan kami banyak hal. Tak ada ungkapan rasa cinta dan sayang yang tepat selain kata sederhana yaitu “TERIMA KASIH” atas semua memory, kenangan, jasa, pelajaran yang telah diberikan kepada kami selama kurang lebih 8760 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar